Sun Tzu - The Art of War On The Modern World

Sun Tzu adalah salah satu tokoh idola saya. Filosofi Sun Tzu yang terkenal adalah “The Art of War”.

Menurut hemat saya, filosofi “The Art of War” tidak hanya berhubungan dengan filosofi perang semata. Akan tetapi sangat luas yg dapat diterapkan juga dalam dunia bisnis.

Berbicara mengenai dunia bisnis tidak terlepas dengan dunia marketing. Salah satu korelasi filosofi “The Art of War” yang berkorelasi dengan dunia bisnis (dalam arti luas) yang saya angkat adalah dari sisi dunia marketing (dalam arti sempit) dan dari sisi bisnis (dalam arti luas).

The Art of War On Modern World

Untuk menjabarkan ini lebih lanjut ada baiknya “The Art of War on the modern world” saya berikan dasar mengapa saya berpendapat seperti itu secara singkat dan padat.

a. Korelasi dari sisi marketing.

Bisnis bisa diartikan perang dalam artian yang positif. Dimana suatu negara yang ibaratkan sebuah perusahaan berperang melawan negara lain untuk mencapai tujuan masing-masing dan merebut pasar (market share,positioning,dll) melalui strategi yang diambil oleh pimpinan perang yang dalam sebuah perusahaan adalah manajemen perusahaan.

Korelasi “The Art of War on the modern world” terhadap salah satu prinsip pemasaran.

Dalam marketing kita mengenal istilah “SWOT” yang merupakan singkatan dari “Strength – Weakness – Opportunity and Threat”.

Ini hampir sama seperti falsafah dalam peperangan. Dimana dalam sebuah peperangan, pimpinan perang (manajemen) harus betul-betul mempertimbangkan seluruh aspek ini bila ingin memenangi sebuah peperangan.

Asumsi sebuah peperangan :

Strength = Apa saja yang merupakan kekuatan dari pasukan yang dipimpin.

Weakness =Apa saja yang merupakan kelemahan pasukan yang di pimpin.

Opportunity and Threat = Sengaja saya kaitkan karena dapat berhubungan untuk dijelaskan satu sama lain. Yaitu merupakan peluang beserta ancaman yang ada yang dapat dijadikan modal menang dalam peperangan.

b. Korelasi dari sisi bisnis (perusahaan).

Berbicara mengenai bisnis (perusahaan) tidak hanya mengkaitkan departmen marketing saja akan tetapi seluruh departmen yang yang ada.

Supaya bisa memenangkan sebuah peperangan, sebuah perusahaan yang diibaratkan sebuah negara tidak hanya menggantungkan pada 1(satu) angkatan saja akan tetapi seluruh angkatan bersenjata yang ada baik darat,laut dan udara. Dimana panglima perang (top manajemen) mengatur komposisi strategi untuk memenangi peperangan.

Dalam bisnis(perusahaan) seorang panglima perang (top manajemen) mengatur strategi yang lebih kompleks yaitu intregasi strategi atas seluruh departemen yang ada baik marketing, finance & accounting, production, human resources , etc…. Klik link ini untuk tulisan (English Dibawah